Senin, 16 Agustus 2010

PENTINGNYA KONSEP DIRI DALAM BELAJAR


Pelaksanaan pendidikan Indonesia mengarah pada tercapainya tujuan umum pendidikan nasional serta “perkembangan potensi anak didik secara optimal”. Tujuan pendidikan memuat memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan. (Umar Tirtarahardja. 2005. Pengantar Pendidikan). Makna perkembangan potensi anak didik seringkali diartikan oleh adanya perkembangan hasil belajarnya. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar dijadikan sebagai tolak ukur adanya perkembangan potensi anak didik.

Setiap orang tua pasti mengharapkan anaknya pintar, cerdas, dan mampu menyelesaikan tugas-tugas akademik sekolah dengan baik, sukur-sukur rangking satu. Harapan inilah yang menyebabkan orang tua berlomba-lomba memfasilitasi berbagai macam keperluan anak, termasuk les privat berbagai macam. Harapannya agar anak menjadi siswa seperti yang diharapkan. Meskipun sudah dileskan berbagai macam pelajaran, masih banyak anak yang berprestasi rendah padahal orang tua sudah berusaha maksimal memberikan fasilitas pendidikan kepada anak-anaknya. Dibalik perbedaan tersebut, banyak faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan mengapa setiap siswa memiliki hasil belajar yang berbeda-beda.

Salah satunya adalah konsep diri yaitu bagaimana seorang siswa memandang dirinya secara utuh, konsep diri siswa akan memberikan arah untuk menemukan dan menentukan cara-cara mencapai prestasi belajar yang diharapkan sekolah. Konsep diri (self consept) merupakan suatu bagian yang penting dalam kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang terdapat pada manusia.

Konsep diri merupakan penilaian tentang kemampuan seseorang dalam menilai dirinya sendiri. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.
Konsep Diri diartikan sebagai gambaran seseorang mengenai diri sendiri yang merupakan gabungan dari keyakinan fisik, psikologis, sosial, emosional aspiratif, dan prestasi yang mereka capai. ( M. Nur Ghufron & Rini Risnawati : 2010). Konsep diri merupakan bagian penting dalam perkembangan kepribadian. Secara umum Greenwald (Syamsul Bachri Thalib : 2010) menjelaskan bahwa konsep diri sebagai suatu organisasi dinamis didefinisikan sebagai skema kognitif tentang diri sendiri yang mencakup sifat-sifat, nilai-nilai, peristiwa-peristiwa dan memori semantik tentang diri sendiri serta kontrol terhadap pengolahan informasi diri yang relevan.

Seorang siswa yang memiliki konsep diri yang positif akan mampu mengikuti pelajaran, menghadapi segala rintangan, semangat dalam menjalankan aktivitas serta memandang lingkungannya dengan cara positif. Sebaliknya seorang siswa yang memiliki konsep diri yang negative cenderung pasif dalam menjalankan aktivitas, mudah putus asa serta malas dalam menghadapi tantangan hidup. Siswa yang memiliki konsep diri negative pasrah akan kemampuannya.

Namun demikian, konsep diri bukanlah harga mati. Konsep diri seseorang dapat berubah sesuai dengan kondisi lingkungan termasuk orang-orang disekitarnya yang dapat mempengaruhi cara pandang orang tersebut. Jika seseorang berada dilingkungan yang baik, lambat laun cara berpikir dan pandangan hidupnya berubah kearah yang lebih baik.

Begitu pentingnya konsep diri baik seorang siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya, maka semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan termasuk orang tua siswa bersama-sama membentuk konsep diri yang positif, sehingga siswa memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Senin, 12 Juli 2010

Motivasi Kerja


Seorang Pegawai rajin datang ke kantor paling pagi dibandingkan pegawai lainnya, berusaha menyelesaikan kerja seefektif dan seefisien mungkin, atau seorang pedagang asongan bermandi peluh menjajakan dagangannya di siang hari bolong, semuanya itu pasti ada motifnya.

Apapun yang diperbuat seseorang, bermanfaat atau kurang bermanfaat, penting ataupun kurang penting, biasa maupun tidak biasa, selalu ada motivasinya. Juga dalam belajar, motivasi itu sangat penting. Motivasi adalah syarat mutlak untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

Kata motivasi bisa berarti dorongan, atau sebab seseorang melakukan suatu pekerjaan. Seorang pedagang, tukang parkir, atau pekerja lainnya termotivasi untuk bekerja karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau faktor lainnya seperti adanya keinginan mencapai sesuatu.

Pengertian motif dan motivasi sukar dibedakan, M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan (2010 : 60), mengatakan bahwa motif adalah : “sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu“
Sartain dalam bukunya Psychology Understanding of Human Behaviour seperti dikutip M. Ngalim Purwanto (2010 : 60) mendefinisikan : Motif adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku/perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang.“
Sedangkan definisi menurut Wahjosumidjo dalam buku Kepemimpinan dan Motivasi (1987 : 174) menyatakan bahwa : “Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang.“

Motivasi dapat mendorong karyawan untuk bekerja keras sesuai dengan target yang diharapkan. Hal tersebut tentunya menguntungkan perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja. Motivasi dapat bersumber dari dalam diri karyawan itu sendiri maupun dari luar. .Di suatu perusahaan biasanya aspek yang berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan,yakni : Kesejahteraan (gaji, tunj. Kesehatan, tunj. Transport, THR, dsb), suasana bekerja yang menyenangkan, rasa aman dalam bekerja, penilaian yang bijaksana dari pimpinan, atau jenjang kerja.

Motivasi dapat meningkatkan kinerja para karyawan. kinerja menuntut adanya pengekspresian potensi seseorang secara menyeluruh. Oleh karena itu motivasi dari seorang manajer atau pimpinan suatu perusahaan akan menjadi penting dalam rangka mengoptimalkan potensi seseorang. Sebaliknya, jika seorang manajer atau pimpinan tidak mampu memotivasi karyawannya, maka tunggulah kehancuran perusahaan tersebut.