Senin, 09 Mei 2016

LOMBOK MADE IN HEAVEN


PENDAHULUAN
Kali ini saya akan mengulas perjalanan 4 hari, 4 malam  selama di Lombok, tanggal 4 – 8 Mei 2016.

Perjalanan di Mulai dari Rumah Jam 14.30, asumsi saya maksimal 1 jam sudah sampai bandara. Jadwal terbang jam 18.10 menit. Saya dan keluarga berangkat lebih awal, untuk menghindari kemacetan karena Long Weekend. Ternyata dugaan saya benar, kemacetan luar biasa di jalan tol menuju bandara. Sampai bandara jam 17.15 menit, Injury Time. Sangat mepet waktunya. Saya dan keluarga pilih Penerbangan terbaik, dengan pertimbangan tidak akan delay. Masalah kemudian muncul. Ketika Check In, Petugas tidak mengecek tiket anak saya yang masih bayi (Infant), akibatnya ketika hendak masuk pesawat di tolak sama petugasnya, sehingga istri saya harus balik ke bagian Informasi untuk Print Boarding Pass anak saya. Jadwal penerbangan mengalami delay sekitar 10-15 menit.

 

Sesampai di Bandara Internasional Lombok,  timbul masalah baru, Bagasi saya tidak ada, setelah di lakukan pengecekan, di bukti penerimaan bagasi tertulis bagasi saya terbang ke Pontianak. Saya dan keluarga melakukan claim. Karena pakaian saya, istri saya dan dua anaknya saya ada di Koper semua, maka malam pertama tidur di Hotel, kami tidur menggunakan pakaian yang ada di badan, saya pribadi tidak dapat tidur karena was-was koper saya tidak kembali.

 

HARI PERTAMA

Kami menginap di Hotel Fortune, di kota Mataram. Pagi harinya, selesai sarapan saya jalan-jalan di kota Lombok, untuk membeli pakaian salin. Karena masih terlalu pagi, toko-toko pakaian belum pada buka, akhirnya saya membeli pakaian seadanya di salah satu Mini Market. Beruntung pulang ke Hotel, di depan hotel banyak pedagang asongan yang menjual souvenir dan kaos-kaos Lombok. Akhirnya kami membelinya, masing-masing satu buah, dengan pertimbangan nanti siang / sore koper kami sudah kembali.

 

Jam 8.30 kami berangkat menuju Pelabuhan Tanjung Luar, untuk mengunjungi Obyek Wisata Pantai Pink dan Melihat Pulau Pasir. Perjalanan di tempuh menggunakan Bis sekitar 2,5 jam menuju Lombok Timur. Sesampainya di Pelabuhan kami berikut Rombongan menyewa Longboat untuk menyebrang. Perjalanan menuju pantai Pink dengan Longboat di tempuh sekitar 40 Menit. Satu kata yang ingin saya sampaikan “SUBHANALLAH” sungguh luar biasa ciptaan Allah. Selama diperjalanan, kami melihat pemandangan yang luar biasa Indah dan Unik, diantaranya Pulau Pasir, yaitu pulau yang hanya terlihat jika air sedang surut, dan banyak Bintang Laut di sekitar Pulau tersebut.

 

Sesampainya di Pantai Pink, kami menyewa Sepeda Motor untuk menuju bukit, agar bisa melihat keindahan dari atas bukit, sekaligus mengabadikannya. Inilah hasilnya :


 

 
Oya, pantai Pink ini di sebut juga pantai Tangsi, konon katanya di daerah ini pernah di Jadikan barak tentara jepang. Di atas bukit, selain bisa menikmati pemandangan di bawah, kami pun melihat sebuah Meriam peninggalan jaman jepang.

 

Selepas menikmati Indahnya pantai Pink serta, ikan dan Kepiting bakar yang disediakan salah satu warung di sekitar Pantai, kami kembali pulang. Kali ini kami mampir untuk melakukan snorkeling, melihat terumbu karang di wilayah tidak jauh dari pantai Pink. Setelah puas snorkeling, kami mampir sejenak ke Pulau Pasir, yang kebetulan airnya sedang surut dan bermain-main sebentar dengan Bintang Laut ada di sekitar pulau Pasir. Banyak keunikan disekitar pantai Pink. Kami banyak melihat para pemancing ikan yang memancing tanpa mengunakan kapal, tapi berdiri agak di tengah laut, yang ternyata jika sedang surut kita bisa jalan lebih jauh ke tengah laut.



 

Di tengah perjalanan kami mendapat telepon, jika koper kami sudah bisa di ambil di Bandara. Kami bersyukur, akhirnya kami dapat menikmati wisata dengan perasaan tenang, tanpa khawatir lagi. Kami sampai di hotel sekitar jam 9 malam, karena di beberapa tempat kami mampir, di antaranya di salah satu restaurant yang menjual ayam taliwang yaitu LESEHAN TALIWANG IRAMA serta di SASAKU, salah satu pusat souvenir khas Lombok.

 

HARI KEDUA

Agenda hari kedua adalah menuju Gili Trawangan dan Gili Air. Kami berangkat menuju pelabuhan Teluk Nara. Perjalanan sekitar 45 menit melewati pantai Senggigi, sesampai di pelabuhan Teluk Nara, perjalanan di lanjutkan menggunakan Speed Boat, sekitar 30 menit. Kami menuju penginapan yaitu Hotel Villa Ombak, untuk menyimpan barang-barang bawaan. Setelah menitipkan barang bawaan, kami berganti longboat menuju Gili Air. Berhubung hari kedua adalah hari Jumat, maka kami melakukan sholat jumat di Gili Air. Gili Air berbeda dengan Gili Trawangan, walaupun sama-sama dipenuhi turis asing, Gili Air lebih tenang, lebih alami, di bandingkan Gili Trawangan.

 

Selepas sholat jumat dan makan siang, kami kembali menuju Gili Trawangan, di tengah laut kami berhenti untuk snorkeling. Bagi yang tidak ikut snorkeling, bisa menikmati indahnya terumbu karang beserta ikan-ikannya melalui longboat yang di beri kaca di alasnya, sehingga bisa melihat langsung ke bawah.

 

Kami istirahat di Hotel Villa Ombak, sementara anak-anak asyik berenang di Kolam Renang yang disediakan Hotel. Sore hari kami menuju Ombak Sunset, sisi barat Gili Trawangan untuk menikmati sunset. Kami berusaha menyewa sepeda, tapi tidak berhasil, karena sudah dibooking semua, begitupun dengan Cidomo hanya anak yang paling kecil dan istri yang akhirnya naik Cidomo (Delman khas Lombok), sehingga saya dan anak yang paling besar usia 7 tahun harus berjalan mengitari pulau sekitar 30 menit, lumayan melelahkan. Beruntung masih sempat menikmati sunset, badan yang lelah terasa hilang menikmati indahnya sunset. Pulangnya kami naik Cidomo hingga ke tempat makan dan penginapan.





  

HARI KETIGA

Sabtu 7 Mei 2016, tepatnya jam 09.00 kami meninggalkan Gili Trawangan, kembali ke dermaga Teluk Nara, untuk selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju obyek wisata Air Terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep. Berada di desa Senaru di kaki gunung Rinjani. Perjalanan dari Dermaga Teluk Nara memakan waktu sekitar 1,5 jam. Setiba di lokasi, kami mampir ke salah satu restaurant untuk makan siang dan shalat dhuhur, selanjutnya menuju obyek wisata yang pertama yaitu air terjun Sendang Gile.

 

Untuk ke lokasi kami harus menuruni anak tangga sekitar kurang lebih 300 anak tangga. Setiap melewati beberapa anak tangga, kami melihat gazebo untuk istirahat, namun kami tidak berani lama-lama beristirahat karena banyak monyet liar berkeliaran. Memang mereka tidak mengganggu bahkan anak-anak sempat berfoto bersama, namun jika kami lengah bukan tidak mungkin barang bawaan kami di ambil.

 



Sampai di dasar air terjun, kami menikmati Indahnya ciptaan Allah SWT. Lagi-lagi kami hanya bisa mengucapkan “Subhanallah” betapa sempurnanya ciptaan Allah SWT. Rombongan melanjutkan perjalanan menuju air terjun Tiu Kelep. Menurut informasi air terjun ini lebih Indah dan lebih alami. Sayang kami tidak bisa ikut, mengingat medannya yang tidak memungkinkan untuk membawa anak kecil ke sana, karena harus menyebrangi sungai. Akhirnya saya beserta keluarga kembali ke atas untuk menunggu rombongan.

 

Perjalanan hari ketiga di akhiri dengan perjalanan pulang ke hotel, di tengah perjalanan kami mampir ke tempat penjualan Mutiara. Kami hanya bisa menikmati indahnya mutiara, untuk membelinya rasanya tidak memungkinkan karena untuk mutiara yang dipajang di sini adalah mutiara kelas 1, yang harganya lumayan. Dari tempat mutiara, kami mampir ke wilayah senggigi, tepatnya dipusat oleh-oleh Kaos dan Souvenir. Kami membeli beberapa souvenir seperti Songket, Peci, Kaos-kaos dan beberapa souvenir lainnya.

 

Kami sampai di hotel jam 9 malam. Selanjutnya kami istirahat untuk persiapan pulang besok pagi ke Jakarta.

 

HARI KE EMPAT

Jam 05.30 kami siap-siap check out meninggalkan hotel, karena kami harus terbang jam 09.20 menit. Kami masih sempat membeli oleh-oleh yaitu beberapa buah sarung motif songket serta beberapa kaos dan kopi Lombok. Tepat jam 09.20 kami meninggalkan Lombok.


 

Selamat Tinggal Lombok. Walaupun di awal agak sedikit kendala tapi kami sangat puas atas perjalanan kali ini. Tidak salah jika semboyan “LOMBOK MADE IN HEAVEN” di sematkan, karena alamnya yang begitu indah dan orang-orangnya yang ramah-ramah. Terima Kasih.