Kamis, 24 Oktober 2013

SAJAK IBUNDA (WS. RENDRA)

Mengenangkan ibu adalah mengenang buah-buahan.
Istri adalah makanan utama. pacar adalah lauk pauk.
dan Ibu adalah pelengkap sempurna. kenduri besar kehidupan.

Wajahnya adalah langit senjakala keagungan hari yang telah merampungkan tugasnya.
Suaranya menjadi gema dari bisikan hati nuraniku.

Mengingat ibu, aku melihat janji baik kehidupan.
Mendengar suara ibu, aku percaya akan kebaikan hati manusia.
Melihat foto ibu, aku mewarisi naluri kejadian alam semesta.

Berbicara dengan kamu, saudara-saudaraku, aku pun ingat bahwa kamu juga punya ibu.
Aku jabat tanganmu, aku peluk kamu di dalam persahabatan.
Kita tidak ingin saling menyakitkan hati, agar kita kita tidak saling menghina ibu kita masing-masing yang selalu, bagai bumi, air dan langit,membela kita dengan kewajaran.

Maling punya ibu. Pembunuh punya ibu.demikian pula koruptor, tiran, facist,wartawan amplop, dan anggota parlemen yang dibeli, mereka pun juga punya ibu.
Macam manakah ibu mereka? apakah ibu mereka bukan merpati di langit jiwa? apakah ibu mereka bukan pintu kepada alam?

Ibu, kini aku mengerti nilaimu.
Kamu adalah tugu kehidupanku, yang tidak dibikin-bikin dan hambar seperti Monas dan Taman Mini.
Kamu adalah Indonesia raya.
Kamu adalah hujan yang kulihat di desa.
Kamu adalah hutan di sekitar telaga.
Kamu adalah teratai kedamaian samadhi.
Kamu adalah kidung rakyat jelata.
Kamu adalah kiblat hati nurani di dalam kelakuanku

Selasa, 22 Oktober 2013

JANGAN TAKUT IBU (WS. RENDRA)

Matahari musti terbit. Matahari musti terbenam.
Melewati hari-hari yang fana ada kanker payudara, ada encok,dan ada uban.
Ada gubernur sarapan bangkai buruh pabrik, Bupati mengunyah aspal, Anak-anak sekolah dijadikan bonsai.

Jangan takut, Ibu! Kita harus bertahan. Karena ketakutan meningkatkan penindasan.

Manusia musti lahir. Manusia musti mati.
Di antara kelahiran dan kematian bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, serdadu-serdadu Jepang memanggal kepala patriot-patriot Asia,
Ku Klux Klan membakar gereja orang Negro, Terotis Amerika meledakkan bom di Oklahoma
Memanggang orangtua, ibu-ibu dan bayi-bayi, di Miami turis Eropa dirampok dan dibunuh,
serdadu Inggris membantai para pemuda di Irlandia,
orang Irlandia meledakkan bom di London yang tidak aman.

Jangan takut, Ibu! Jangan mau gigertak.
Jangan mau diancam.
Karena ketakutan meningkatkan penjajahan.

Sungai waktu menghanyutkan keluh-kesah mimpi yang meranggas.
Keringat bumi yang menyangga peradaban insane Menjadi uranium dan mercury.
Tetapi jangan takut, ibu! Bulan bagai alis mata terbit di ulu hati.

Rasi Bima Sakti berzikir di dahi.
Aku cium tanganmu, Ibu! Rahim dan susumu adalah persemaian harapan.
Kekuatan ajaib insan Dari zaman ke zaman.